Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP
Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan
kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan
pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus
spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor,
dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris
melegenda.
Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul
Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah.
Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul
di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang
pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab
Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis,
akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya
semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
Sejarah besar tersebut menjadikan kita
para, pemuda haram hukumnya jika kita hanya berpangku tangan dan tidak
melakukan apapun di jaman kemerdekaan ini. Perjuangan bukan hanya pada zaman
penjajah dimana penjajahan kaum
imperialisme tidak akan pernah berakhir, dan kita adalah penerus para pejuang
kita terdahulu untuk tetap memepertahankan akidah Ahlussunah wal jama’ah dalam
menggapai cita-cita besar besar para pejuang kita terdahulu yaitu keutuhan NKRI
dan kesejahteraan rakyat yang tetap pada koridor satu nusa satu bangsa.
Gerakan Pemuda Ansor merupakan salah
satu badan otonom dari organisasi Nahdlatul Ulama, Dengan melihat relitas diatas bahwa kita
harus tetap berjuang, belajar dan bertakwa. Dan menyebarkan ajaran-ajaran
Ahlussunah wal jamaah kepada seluruh pemuda Nahdliyin yang selama ini tidak
tentu arahnya. Kader-kader muda Nahdliyin yang sekarang tercerai berai tidak
mengerti tentang apa itu ahlussunah wal jama’ah tercermin dari pola pikir
mereka saat ini. Maka hanya ada satu upaya nyata yang biasa kita lakukan saat
ini, yaitu dengan pengkaderan.
Gerbang
awal pengkaderan formal para pemuda nahdliyin adalah dengan adanya kegiatan Konferensi Anak Cabang Gerakan Pemuda
Ansor DPC Kec. Kertasari, yang akan dijadikan pijakan bagi para pemuda
Nahdliyin tentang bagaimana pola perjuangan yang masih dalam koridor keislaman
dan keterpelajaran yang berakidah ahlussunah wal jama’ah.
TEMA KONFERANCAB
ANSOR
UNTUK C.A.I (Citarum Area Initiative)
“Memberdayakan
potensi, menuju Generasi yang, solid, mempunyai gagasan bertanggung jawab terhadap
lingkungan Serta berakhlakul karimah”.
TUJUAN
Melahirkan talenta kepemimpinan GP.
ANSOR dengan visi, misi dan aksi nyata untuk menjawab relitas dan tantangan munculnya
regenerasi kepemimpinan masa depan bangsa dan negara.
0 komentar:
Posting Komentar